Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Trauma dan Ketakutan Akibat Insiden Penembakan, Tentara Israel Tolak Ditugaskan di Perbatasan Mesir

Trauma dan Ketakutan Akibat Insiden Penembakan, Tentara Israel Tolak Ditugaskan di Perbatasan Mesir

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, para serdadu Israel dari Batalion Bardelas dalam beberapa hari terakhir menolak ditugaskan selama 12 jam di perbatasan Mesir.

Situs Walla melaporkan bahwa para serdadu Rezim Zionis mengatakan kepada atasannya bahwa mereka tidak bisa berjaga dalam shift lama di perbatasan Mesir. Mereka meminta agar jadwal tugas mereka segera diubah.

Menurut harian transregional Rai al-Youm, kabar penolakan serdadu Mesir untuk ditugaskan dalam waktu lama di perbatasan Mesir telah disampaikan kepada Komando Selatan Militer Israel. Akhirnya diputuskan bahwa durasi tugas para serdadu dikurangi dari 12 jam menjadi 8 jam.

Serdadu Mesir, Muhammad Salah, dalam sebuah baku tembak membunuh 3 serdadu Israel. Baku tembak ini terjadi pada Sabtu 3 Juni pukul 04.30 pagi di perlintasan Nitzana, yang dibangun pada 1982 setelah ditandatanganinya perjanjian damai antara Mesir dan Israel.

Menurut sumber-sumber Zionis, pihak Militer Israel menemukan jasad dua serdadu itu sedikitnya 3 jam setelah mereka kehilangan nyawa.

Dalam rapat Kabinet, PM Israel Benyamin Netanyahu menyebut tewasnya 3 serdadu Israel itu sebagai “serangan teroris mematikan”.

Meski operasi ini sudah terjadi cukup lama, media-media Ibrani menyatakan bahwa ada upaya di Israel untuk melupakan serangan ke serdadu Zionis di perbatasan Mesir tersebut. Namun proses ini menunjukkan sejumlah aspek dari masalah normalisasi Tel Aviv-Kairo.

Haaretz menyebut kesepakatan normalisasi Israel-Mesir sebagai “kesepakatan palsu” dan menyatakan bahwa “tak ada perdamaian antara bangsa Mesir dan orang-orang Israel”.

Haaretz menambahkan bahwa orang-orang Mesir tidak berkunjung ke Israel dan volume hubungan dagang antara kedua belah pihak juga dirahasiakan. Harian ini menyatakan bahwa “orang-orang Israel tidak disambut di Mesir”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *