Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Turuti ‘Garis Kemauan’ Trump, Washington Nyatakan Siap Restui Rezim Zionis Caplok Seluruh Wilayah Tepi Barat

POROS PERLAWANAN – AS mengumumkan pada Senin 27 April, bahwa pihaknya siap mengakui aneksasi atau pencaplokan Rezim Israel atas sebagian besar Tepi Barat. Pada saat yang sama, Amerika menyerukan Israel untuk bernegosiasi dengan otoritas Palestina.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kepada media, “Seperti yang selalu kami tegaskan, kami siap untuk mengakui langkah-langkah Israel untuk memperluas kedaulatannya, juga menerapkan undang-undang Israel di wilayah Tepi Barat.”

“Pengakuan Amerika atas aneksasi ini akan terjadi dalam konteks kesepakatan pemerintah Israel untuk bernegosiasi dengan otoritas Palestina, berdasarkan garis yang ditetapkan oleh visi Presiden Donald Trump,” imbuhnya.

Pernyataan Juru Bicara itu mempertegas apa yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada hari Rabu 22 April, bahwa keputusan akhir tentang aneksasi wilayah Tepi Barat adalah hak pemerintah Israel berikutnya.

Channel i24 news milik Israel merilis pernyataan Perdana Menteri Netanyahu kemarin, bahwa dia yakin Presiden Trump akan menghormati janjinya untuk memaksakan kontrol dan kedaulatan Israel di seluruh permukiman Tepi Barat.

Pada akhir Januari, Trump mengungkapkan visinya mengenai perdamaian di Timur Tengah, bahwa ia memberi lampu hijau kepada rezim Zionis untuk mencaplok Lembah Jordan, sebuah wilayah strategis dan merupakan 30% dari wilayah Tepi Barat. Begitu pula, AS mengklaim permukiman yang dibangun di Tepi Barat dan Yerusalem (Al-Quds yang terjajah) telah menjadi bagian integral dari Ibu Kota Israel.

Sementara permukiman Israel yang dibangun di wilayah pendudukan yang saat ini jumlahnya lebih dari 200, seluruhnya ilegal menurut hukum internasional.

Rencana Trump tersebut disambut penolakan total oleh Palestina, didukung oleh mayoritas komunitas Internasional, karena menutup pintu bagi solusi “Dua Negara” di Timur Tengah itu.

Pada hari Senin 27 April, Liga Negara-negara Arab mengumumkan, bahwa seluruh Menteri Luar Negeri Arab akan mengadakan pertemuan darurat via internet Kamis besok, untuk membahas upaya melawan rencana rezim Israel menganeksasi wilayah Tepi Barat.

Kekhawatiran warga Palestina semakin meningkat, sebab kemungkinan negara Yahudi kembali mencaplok sebagian tanah mereka, setelah kesepakatan dicapai oleh Perdana Menteri Netanyahu dan mantan rivalnya, Benny Gantz untuk “berbagi kekuasaan” dan membentuk pemerintahan koalisi tiga tahun ke depan.

Perjanjian itu memberi wewenang kepada Netanyahu dalam mentransfer rencana Donald Trump, untuk mencapai kedaulatan Israel atas wilayah Tepi Barat, sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Netanyahu menghadapi tekanan untuk mencaplok wilayah-wilayah Tepi Barat, sebelum pemilu Amerika, 3 November mendatang, yang memungkinkan terusirnya Trump dari tampuk kekuasaan dan meruginya rezim Zionis Yahudi sebagai pendukung utamanya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *