Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Untuk Pertama Kalinya, Israel Alami Kerugian Terbesar Perang dalam Tempo 24 Jam

Untuk Pertama Kalinya, Israel Alami Kerugian Terbesar Perang dalam Tempo 24 Jam

POROS PERLAWANAN– Setelah beberapa lama menyensor dan memberikan informasi kerugian yang dideritanya secuil demi secuil, akhirnya media-media Zionis pun mengakui bahwa hanya dalam tempo 24 jam, Militer Israel kehilangan 75 serdadunya.

Dilansir al-Alam, Kanal 12 Israel mengutip pernyataan analis militer Zionis Braham Meir bahwa sebanyak 25 kendaraan militer Israel telah hancur di Gaza hanya dalam tempo 24 jam.

Kanal televisi Zionis ini juga menyatakan, kerugian dalam skala ini adalah kerugian terbesar yang pernah dialami Israel dalam sejarahnya.

Menurut laporan jurnalis al-Alam, Brigade al-Qassam pada Minggu 3 Desember merilis sebuah statemen. Dalam statemen itu, mereka mengumumkan telah menargetkan sekelompok Tentara Rezim Zionis dan menewaskan 60 perwira serta serdadu.

“Jika kabar ini dikonfirmasi, ini akan berujung pada sebuah kudeta total di Rezim Pendudukan, sebab tewasnya serdadu sebanyak ini bisa memunculkan skandal besar bagi PM Benyamin Netanyahu,” lapor jurnalis al-Alam.

Forum-forum media menyatakan, statistik resmi kerugian yang diderita Rezim Zionis hanya diumumkan oleh sumber-sumber militer, lantaran adanya sensor dan kebijakan untuk memberikan informasi sedikit demi sedikit. Atas dasar ini, mereka meyakini bahwa jumlah kerugian jiwa dan materi Rezim Zionis lebih besar yang dipublikasikan.

Sementara itu, al-Alam melaporkan bahwa Israel berusaha keras untuk mencegah terjadinya Intifada dan perlawanan total di seluruh wilayah Palestina.

Oleh karena itu, sejak hari pertama Operasi Badai al-Aqsa, Rezim Zionis telah melakukan penangkapan warga Palestina di Tepi Barat secara besar-besaran. Dalam tempo 54 hari terakhir, sebanyak 3.500 warga Palestina telah ditangkap Israel.

Hal lain yang dilakukan Israel adalah membuat rintangan-rintangan di berbagai titik Tepi Barat serta memisahkan satu kota dari kota lainnya, sehingga sejumlah kota Palestina terpisah total dari desa-desa sekitarnya.

Israel berusaha agar Tepi Barat tidak menjadi front ketiga setelah Gaza dan selatan Lebanon. Meski demikian, semua tindakan pencegahan ini masih membuat Tepi Barat bergolak dan tidak aman bagi orang-orang Zionis.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *