Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Wali Kota Atlanta: Kegemaran Trump Lontarkan Retorika Kebencian, Pancing Warga AS Lakukan Aksi Kejahatan Rasial Terang-terangan

Kasus Pembunuhan Ahmaud Arbery

POROS PERLAWANAN – Wali Kota Atlanta, Keisha Lance Bottoms, menyebut retorika kebencian ala Donald Trump, memancing warga AS untuk melakukan kejahatan rasial.

Komentar ini sebagai tanggapan terhadap kasus pembunuhan Ahmaud Arbery, yang kasusnya bahkan tidak diperhatikan oleh Pemerintah AS, RT melaporkan.

“Ini tahun 2020 dan masih ada ‘hukuman mati tanpa pengadilan’ seorang pria Afrika-Amerika,” Bottoms mengatakan kepada CNN pada hari Minggu tentang kasus Arbery, seorang berkulit hitam yang diduga dikejar dan dibunuh oleh dua orang kulit putih saat sedang berolahraga di Georgia, akhir Februari lalu.

Kasus Arbery telah mendapatkan perhatian nasional terutama karena fakta bahwa kasus pembunuhan tersebut tidak sama sekali ditindak, sampai muncul sebuah video ponsel yang menunjukkan pria 25 tahun tersebut sedang disiksa oleh pembunuhnya, menjadi viral dalam beberapa hari terakhir.

Gregory McMichael (64), dan putranya, Travis McMichael (34), telah didakwa atas pembunuhan dan penyerangan yang diperberat. Keduanya mengklaim bahwa mereka bertindak untuk membela diri.

Bottoms mengatakan jika video itu tidak mendapatkan perhatian publik, maka tuduhan kemungkinan tidak akan diajukan. Ini adalah sentimen yang tumbuh di antara para pejabat Georgia.

Lebih jauh, Bottoms mengaitkan kejadian ini kepada Trump dan jajarannya dengan menyebut “kurangnya kapabilitas kepemimpinan di puncak kekuasaan.”

“Ini adalah bagian dari masalah besar yang kita alami di negara ini dengan retorika yang kita dengar keluar dari Gedung Putih dalam banyak hal,” katanya. “Saya pikir banyak orang yang cenderung menjadi rasis diberi izin untuk melakukannya dengan cara terang-terangan yang seharusnya tidak akan kita saksikan pada tahun 2020.”

Bottoms bukanlah orang pertama yang membebankan kesalahan atas kejahatan terhadap kaum minoritas pada retorika Trump. Pusat Hukum Kemiskinan Selatan merilis sebuah laporan tahun lalu yang mengaitkan peningkatan dalam kejahatan rasial dengan presiden dan bahasanya.

Bahkan, kasus penembakan massal di El Paso yang menewaskan 23 orang tahun lalu, juga dikaitkan dengan ujaran kebencian yang sering dilontarkan Donald Trump.

Setelah muncul laporan bahwa penembak menyimpan sebuah manifesto dengan bahasa rasis tentang Hispanik, mantan Anggota Kongres asal Texas, Beto O’Rourke dan beberapa lainnya mengaitkan kasus tersebut kepada presiden dan sikap garis kerasnya soal imigrasi ilegal.

“Dia (Trump) mendorong rasisme terbuka semacam ini,” kata mantan Anggota Kongres itu.

Lebih jauh, seorang politisi dari Partai Republik, Alexandria Ocasio-Cortez, menyebut bahwa Trump layak “bertanggung jawab secara langsung” atas kasus penembakan tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *