Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon Palestina

Wilayah Utara Israel Masuki Fase Krisis Seiring Meningkatnya Intensitas Serangan Hizbullah

POROS PERLAWANAN – Dilansir The Cradle, puluhan ribu penduduk telah mengevakuasi diri dari wilayah utara Palestina yang diduduki, dan mengatakan mereka tidak berencana untuk kembali kecuali keselamatan mereka “terjamin”.

Media Israel melaporkan pada 20 November bahwa serangan tanpa henti Hizbullah di perbatasan utara telah menciptakan krisis bagi komunitas permukiman di wilayah tersebut.

“Nasrallah hanya meningkatkan kecepatan peluncuran rudal, drone, dan rudal anti-tank, dan dia tampaknya tidak terpengaruh oleh pernyataan Perdana Menteri dan anggota Kabinet,” ungkap Kepala Frontline Settlement Forum, Moshe Davidovich, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Maariv.

“Selama tiga minggu, bisnis telah ditutup, dan para pemukim tidak mempunyai […] sumber penghidupan.”

Dia menambahkan bahwa para pemukim menyatakan “tidak akan kembali ke rumah mereka di perbatasan utara sampai hidup mereka aman”.

“Jika Hizbullah tetap berada di utara, para pemukim tidak akan kembali ke wilayah itu, bahkan jika pasukan militer Israel tetap berada di permukiman tersebut.”

Puluhan ribu pemukim Israel telah dievakuasi dari permukiman mereka sejak Hizbullah memulai operasinya pada awal perang Gaza-Israel bulan lalu.

Menurut laporan Israel lainnya, sirene di wilayah utara diaktifkan 24 jam sehari ketika Hizbullah terus menyerang permukiman dan lokasi militer.

Serangan-serangan tersebut dilakukan setiap hari sejak 8 Oktober, namun frekuensi dan intensitasnya semakin meningkat.

Hizbullah menyerang beberapa lokasi militer Israel pada Senin pagi, termasuk Pusat Komando divisi 91 Militer Israel, hingga menyebabkan kerusakan besar.

Sementara Militer Israel mengumumkan penargetan wilayah di Lebanon selatan pada 20 November.

Menurut koresponden situs berita Walla Israel, tentara Zionis berupaya “agar tidak memicu perang besar di sektor utara saat pasukan kami berada di Gaza”.

Klaim baru-baru ini oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menyatakan bahwa Hizbullah telah berhasil diatasi, justru mendapat kritik keras warga Israel.

“Ini hanyalah omong kosong seperti yang pernah kita dengar sebelumnya,” kata Kolonel Israel Erez Bergman menanggapi pernyataan Netanyahu, dan dirinya merupakan salah satu pemukim yang dievakuasi dari wilayah Galilea bersama keluarganya bulan lalu.

Pasukan Israel juga menghadapi tingkat perlawanan yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika mereka terus memperdalam serangan darat di Jalur Gaza. Namun, pejuang Perlawanan terus bermunculan dari terowongan dan menyergap kendaraan militer Israel dan pasukan Zionis.

Israel telah mengakui kematian 66 tentaranya sejak memperluas operasi darat di Gaza bulan lalu, walaupun pihak Perlawanan Gaza mengatakan korban jiwa di pihak tentara Israel jauh lebih banyak dari yang dilaporkan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *