Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Zakharova: AS Halangi Perundingan, Tapi Tuduh Rusia Tak Mau Berdamai dengan Ukraina

Zakharova: AS Halangi Perundingan, Tapi Tuduh Rusia Tak Mau Berdamai dengan Ukraina

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova pada Senin malam 7 Agustus menanggapi tudingan AS bahwa Moskow enggan berunding dengan Kiev untuk berdamai.

Diberitakan Fars, Zakharova dalam sebuah pesan di Telegram menyatakan bahwa Washington berdusta soal penyebab tidak adanya perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.

Jubir Kemenlu AS, Matthew Miller mengeklaim bahwa perundingan damai Ukraina-Rusia terhenti karena penentangan Moskow.

“Mereka sendiri (orang-orang AS) adalah para pendusta! Mereka tahu benar bahwa pada April 2022, AS mengatakan kepada Zelensky untuk mengurangi perundingan. Mereka sendiri yang mengesahkan larangan perundingan damai Rezim Kiev dengan Rusia pada September 2022. Mereka sendiri yang secara terbuka menyatakan selama setahun penuh, bahwa saat ini bukan waktu untuk berunding. Namun AS masih saja menyalahkan Rusia,” tandas Zakharova.

Rusia tidak diundang ke pertemuan internasional yang membahas perang Ukraina dan solusi-solusi damai untuk mengakhiri perang. Kehadiran para pemicu krisis di Ukraina di pertemuan yang berlangsung di Saudi tersebut menuai banyak kecaman.

Sebuah sumber mengatakan kepada RIA Novosti, hampir seluruh peserta dalam pertemuan di Saudi adalah negara-negara yang menyebabkan munculnya krisis antara Ukraina dan Rusia.

Para konsultan keamanan dari 30 negara, termasuk Ukraina, berkumpul di Jeddah selama 2 hari. Kantor Kepresidenan Ukraina menyatakan bahwa pihaknya berharap, pertemuan ini akan mendukung formula perdamaian Kiev.

Zakharova sendiri menegaskan bahwa penyelesaian perang di Ukraina baru akan terwujud jika Kiev menghentikan permusuhan dan serangan terornya. Juga ketika negara-negara Barat menghentikan suplai senjata mereka untuk Ukraina.

“Kami meyakini, sebuah jalan keluar yang benar-benar komprehensif, awet, dan objektif baru bisa diwujudkan jika Rezim Kiev menghentikan permusuhan dan serangan terornya. Sedangkan para pendukung Ukraina dari Barat juga mesti menghentikan pengiriman senjata kepada Ukraina.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *