Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

AS Halangi Upaya Perdamaian di Ukraina

AS Halangi Upaya Perdamaian di Ukraina

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, Menlu AS, Antony Blinken dalam rapat Dewan Keamanan PBB menuding bahwa Rusia akan menggunakan segala jeda dalam perang untuk mengukuhkan kontrolnya atas daerah yang diduduki serta memperbarui kekuatannya.

Harian Telegraph melaporkan bahwa dalam rapat berkenaan dengan satu tahun operasi militer Rusia di Ukraina, Blinken menanggapi proposal damai yang diajukan China dengan berkata, ”Saya berharap ada banyak negara yang hari ini menghendaki perdamaian. Namun sejarah mengajari kita bahwa yang penting adalah subtansi perdamaian.”

Blinken menunjukkan sikap AS dalam mendukung berlanjutnya perang dan menolak proses damai dengan mengatakan bahwa Dewan Keamanan tidak boleh tertipu oleh permintaan untuk gencatan senjata tanpa syarat atau sementara di Ukraina. Menurut Menlu AS, Dewan Keamanan tidak boleh meminta kedua belah pihak menghentikan perang dalam sebuah upaya “penyetaraan yang keliru”.

“Tak satu pun anggota Dewan (Keamanan) ini yang boleh meminta perdamaian demi mendukung perang Rusia atas Ukraina dan Piagam PBB,” ujar Blinken.

Pernyataan ini disampaikan Blinken setelah Beijing memublikasikan sebuah proposal berisi 12 pasal yang meminta diberlakukannya gencatan senjata menyeluruh di Ukraina.

Blinken menyatakan bahwa demi sebuah “perdamaian adil dan langgeng”, Rusia tidak boleh diberi kesempatan untuk beristirahat dan memperbarui kekuatannya.

“Tiap perdamaian yang melegitimasi pendudukan paksa tanah (Ukraina) oleh Rusia akan melemahkan Piagam PBB. Ini akan mengirim pesan kepada para agresor di kemudian hari, di mana pun mereka berada, bahwa mereka bisa menyerang negara-negara dan berkelit dari tanggung jawab,” kata Blinken.

Sejak dimulainya operasi militer Rusia ke Ukraina tahun lalu, para sekutu Kiev yang dipimpin Washington terus mengirim senjata dan bantuan lain ke Ukraina.

Dalam rapat Majelis Umum PBB Kamis lalu, China menegaskan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina tidak akan mewujudkan perdamaian.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *