Beijing: Rezim Trump Gunakan Isu Corona Senjata Politik Baru Jatuhkan China
POROS PERLAWANAN – Kantor berita Xinhua News milik Pemerintah China menuduh beberapa politisi Amerika Serikat telah memanfaatkan momen penyebaran virus Corona sebagai senjata politik untuk mencoreng reputasi negara China. Hal inilah yang dianggap menjadi asal muasal ketegangan Beijing-Washington semakin meningkat sejak pekan lalu. Akibatnya, perang kata antara kedua negara ini pun tak terhindarkan lagi.
Xinhua News juga menuding Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Robert O’Brien dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sengaja menyebarkan virus politik demi menjatuhkan nama China di mata dunia. Robert O’Brien menyatakan bahwa China tidak tanggap dan bekerja lamban dalam mengatasi virus Corona. Hasilnya, virus mematikan ini pun cepat menyebar kemana-mana dan mengakibatkan kerugian besar bagi dunia.
Baca juga: Kata Pejabat China yang Pertama Bawa Corona ke Wuhan itu Tentara Amerika
Robert O’Brien menyebut China terlambat dua bulan menangani virus Corona sehingga ribuan korban tewas akibat terserang virus tersebut. Komentar miring ini tak pelak langsung memancing kemarahan publik Negeri Tirai Bambu tersebut.
Belum lagi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang juga menyalahkan Pemerintah China atas semakin buruknya penanganan wabah virus Corona di Amerika Serikat. Menurutnya, itu semua akibat Tiongkok memberikan data yang tidak lengkap mengenai virus Corona.
Baca juga: Harian Maariv Prediksi Potensi Keruntuhan Israel di Dekade ke-8
Xinhua News pun dengan tegas membantah tudingan Mike Pompeo dan Robert O’Brien. Media China itu mengaku negaranya benar-benar serius dalam menangani virus Corona. Salah satunya lewat kebijakan karantina ketat terhadap jutaan orang warganya yang kemudian terbukti berhasil menekan jumlah penyebaran virus ke berbagai negara. Sehingga setiap negara punya waktu yang cukup dalam mempersiapkan diri menghadapi penyebaran virus tersebut.
Sebaliknya, media China menyebutkan usaha Amerika Serikat dalam menangani virus inilah yang justru banyak dikritik oleh warga mereka sendiri.
Dampak perang kata ini membuat hubungan Washington dan Beijing yang sudah lama memburuk karena berbagai isu seperti perdagangan dan kebebasan pers, menjadi bertambah runyam saat ini dengan adanya wabah virus Corona.