Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Damaskus Ungkap Peran Turki Sokong dan Persenjatai Kelompok Teroris di Suriah dengan Rudal Darat ke Udara Buatan AS

POROS PERLAWANAN – Wakil Tetap Suriah di PBB, Bashar al-Jaafari meminta agar Dewan Keamanan memaksa sejumlah negara menghentikan dukungan terhadap terorisme.

Dilansir al-Alam, al-Jaafari dalam sidang Dewan Keamanan PBB yang diadakan melalui video conference menyatakan, seyogianya Dewan ini mendukung upaya Pemerintah Damaskus dalam membasmi terorisme, yang tujuannya adalah menyempurnakan proses kembalinya stabilitas dan terwujudnya solusi politik di Suriah.

“Rezim Turki bukan hanya tidak berkomitmen kepada janjinya terkait kesepakatan Sochi, Astana, dan Moskow, tapi juga melepaskan diri dari tanggung jawab untuk menjalankan kesepakatan-kesepakatan tersebut. Turki memberi sokongan kepada para teroris yang dibawanya ke Provinsi Idlib,” kata al-Jaafari.

Al-Jaafari menyebut keberadaan Turki di wilayah Suriah sebagai tindakan ilegal. Menurutnya, tindakan ini bukan hanya dilakukan pasukan Turki saja. Menteri Pertahanan negara itu juga masuk ke Suriah dan bertemu dengan para petinggi kelompok teroris untuk memanfaatkan mereka.

Selain mengirim pasukan ke Suriah, tutur al-Jaafari, Ankara juga menempatkan rudal-rudal darat ke udara Hawk buatan AS di Idlib. Ia menyatakan bahwa tindakan ini adalah pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan piagam-piagam PBB.

Al-Jaafari memperingatkan bahaya jika jenis senjata modern ini berada di tangan teroris pro-Turki, seperti Jabhat al-Nusra (cabang al-Qaeda di Suriah), Hurras al-Din, dan al-Hizb al-Turkistani. Ia menilai, hal ini akan menyebabkan sebuah petaka besar.

Menurut al-Jaafari, negaranya menjadi target berbagai ragam perang, mulai dari perang media, propaganda luas yang mendukung terorisme, intervensi asing (langsung dan tidak langsung), pendudukan wilayah oleh AS, Prancis, Inggris, dan Turki, hingga serangan udara Rezim Zionis.

Serangan udara Israel pada dua hari lalu itu telah menewaskan tiga warga sipil dan melukai empat orang lainnya.

Terorisme ekonomi, embargo, dan penghukuman massal atas rakyat Suriah juga disebut al-Jaafari sebagai ragam perang atas negaranya. Ia berpendapat, semua ini adalah bentuk pelanggaran hukum internasional dan piagam PBB.

Di akhir pidatonya, al-Jaafari menegaskan bahwa Suriah tak akan membiarkan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya diusik, walau harus menghadapi tekanan dan konspirasi apa pun.

Ia menyatakan, Damaskus akan terus berupaya membebaskan wilayahnya, baik yang diduduki AS (al-Tanf dan timur laut Suriah), atau yang diduduki Turki (Idlib dan utara Aleppo), atau diduduki Israel (Dataran Tinggi Golan).

Al-Jaafari menandaskan, keberadaan pasukan asing di wilayah Suriah tanpa persetujuan Damaskus adalah pendudukan, sehingga mereka harus angkat kaki dari Suriah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *