Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Kisruh Internal Kabinet Israel Halangi Terwujudnya Gencatan Senjata

Perselisihan Internal Kabinet Israel Halangi Terwujudnya Gencatan Senjata

POROS PERLAWANAN– Dalam beberapa pekan terakhir, media-media Zionis memberitakan peluang terwujudnya gencatan senjata di Gaza, terutama setelah persetujuan perdana Hamas dengan proposal Pemerintahan Joe Biden terkait serta kemajuan perundingan tak langsung dalam hal ini.

Dilansir al-Alam, tim negosiator Israel dalam pekan-pekan ini hadir di perundingan dengan diketuai pimpinan Mossad dan Shin Bet. Proses perundingan berjalan relatif cepat. Namun di tengah perundingan, Benyamin Netanyahu mengajukan syarat-syarat baru yang membuat kesepakatan mustahil diwujudkan.

Dalam rapat Kabinet Keamanan beberapa hari lalu, Direktur Mossad David Barnea memperingatkan soal nasib para tawanan, terutama tawanan wanita. Ia berkata,”Kita tak punya kesempatan untuk berunding soal koridor baru perundingan (yang bisa berlangsung beberapa pekan).” Masih belum jelas kenapa Barnea secara khusus memfokuskan perhatian kepada para tawanan wanita.

Mayoritas hadirin di rapat tersebut mendukung terwujudnya sebuah kesepakatan dalam waktu segera.

Menteri Transportasi Miri Regev mengatakan bahwa para tawanan Israel sudah ditahan selama 10 bulan. Ia berkata,”Para tawanan menjadi sebuah luka jangka panjang di tengah masyarakat. Kita bertugas menjaga orang-orang yang gagal dilindungi Militer dan Shin Bet pada 7 Oktober.”

“Tak ada kesepakatan sempurna di atas meja. Namun kita punya peluang yang tak boleh disia-siakan,” imbuhnya.

Menteri Intelijen Gila Gamliel meminta Netanyahu untuk mengabaikan ancaman Menteri Keamanan Domestik Itamar Ben-Gvir dan Menkeu Bezalel Smotrich. Kedua orang ini menentang kesepakatan yang mengakhiri perang sebelum Hamas dihancurkan. Mereka mengancam akan menggulingkan Kabinet jika diperlukan demi menghalangi kesepakatan semacam ini.

Ben-Gvir menanggapi ucapan Gamliel dengan mengancam akan meninggalkan rapat. Ia berkata,”Dia (Gamliel) hanya sebagai pengamat di sini dan tidak punya hak berpendapat. Sudah tiba saatnya kalian menjelaskan posisinya kepada dia. Dia bahkan tidak mewakili sikap Likud. Pernyataannya tidak bisa diterima.”

Netanyahu memotong omongan Gamliel di tengah perdebatan dan mengatakan, tekanan militer terhadap Hamas adalah cara untuk melindungi nyawa para tawanan dan membebaskan mereka.

Perselisihan antara Netanyahu dan Yoav Gallant juga dikabarkan kian memanas. Mereka tidak saling bicara selama beberapa pekan terakhir. Menteri Perang Israel mengumumkan dalam rapat tertutup, para tawanan akan habis riwayatnya jika dalam tempo 2 pekan belum ada kesepakatan pertukaran tawanan dan gencatan senjata dengan Palestina.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *