Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Proyek Ambisius ‘NEOM’ Bin Salman Banyak Makan Tumbal Pekerja Asing

Proyek Ambisius 'NEOM' Bin Salman Banyak Makan Tumbal Pekerja Asing

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, puluhan ribu pekerja asing di Saudi, yang bekerja dalam proyek pembangunan adikota NEOM, mengalami penindasan dan perampasan hak-hak mereka.

CNN dalam laporannya menyatakan, sebagian besar pekerja itu datang ke Saudi dari Asia Tenggara. Agar bisa diterima, mereka harus membayar biaya besar di muka. Untuk mendapatkan biaya itu, mereka terpaksa mencari utang. Dengan demikian, mereka sejak awal bekerja sudah dililit utang.

Menurut laporan CNN, Saudi memiliki posisi yang sangat tidak pantas saat pembicaraan hak-hak pekerja asing mengemuka. Meski aturan pekerja asing sudah beberapa kali direformasi demi menambah daya tarik pekerjaan, para pemilik proyek masih saja memperlakukan pekerja sama seperti sebelumnya.

Situs SaudiLeaks mengungkap, Pemerintah Saudi di bawah tekanan masyarakat internasional telah beberapa kali mereformasi aturan dan sistem kerja “pengasuhan”. Namun para pemilik proyek masih tetap menyita paspor para pekerja asing. Mereka tidak boleh keluar dari Saudi tanpa izin majikan atau mengganti pekerjaan dan beralih ke profesi lain.

CNN menyebut Pemerintah Saudi gagal dalam melaksanakan reformasi pasar kerja dan kondisi para pekerja asing. Banyak pekerja yang melihat diri mereka terhimpit utang. Mereka tidak bisa keluar dari Saudi dan berada dalam situasi “perbudakan modern”.

Di salah satu bagian laporannya, CNN menyatakan bahwa jika Pemerintah Saudi berniat menjadikan NEOM “kota bagi masa depan”, sebagaimana yang digaung-gaungkannya, maka aturan kerja harus di-update dan cara memperlakukan pekerja mesti diubah. Setidaknya, para pekerja bisa mengganti pekerjaan atau pergi dari Saudi kapan pun mereka inginkan.

NEOM adalah proyek pembangunan adikota di kawasan Thaif di barat laut Saudi. Fase awalnya direncanakan akan dibuka tahun 2025 mendatang. Konon kota ini akan memiliki luas 26.500 km persegi, atau 33 kali lebih luas dari kota New York dan 3 kali lebih besar dari Qatar.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *