Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa: Meningkatnya Kejahatan Koalisi Agresor Saudi di Yaman adalah Implementasi Kesepakatan Normalisasi dengan Israel

Sanaa: Meningkatnya Kejahatan Koalisi Agresor Saudi di Yaman adalah Implementasi Kesepakatan Normalisasi dengan Israel

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, Kantor Kepresidenan Yaman pada Minggu 23 Januari dalam statemennya mengutuk bertambahnya serangan Koalisi Saudi-UEA, terutama atas jaringan internet Yaman, yang mengucilkan rakyat negara ini dari dunia.

Kanal al-Masirah melaporkan, statemen ini menyebut bahwa meningkatnya serangan Koalisi Saudi adalah pelaksanaan rencana-rencana normalisasi dengan Rezim Zionis yang menargetkan negara-negara Islam, termasuk Yaman.

Menurut Sanaa, serangan-serangan ini bertambah usai lawatan Menlu Israel ke UEA, ditambah persekongkolan lembaga dan organisasi internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB, yang “mendukung algojo pembantai, alih-alih membela korban pembantaian”.

Kepresidenan Yaman memperingatkan Koalisi Saudi bahwa berlanjutnya serangan akan ditanggapi dengan balasan setimpal. Angkatan Bersenjata Yaman disebut tidak hanya akan menonton pembantaian rakyat negara ini, namun akan menggunakan semua sarananya demi memberi pelajaran kepada para agresor.

Sementara itu, Ketua Komisi HAM Arab di Paris, Violet Dagher menyatakan bahwa reaksi PBB terhadap masalah Yaman sangat memalukan. Menurutnya, PBB hanya mendesak diadakannya gencatan senjata, dihentikannya ketegangan di Yaman, dan dimulainya perundingan serius untuk mengatasi krisis ini, seolah tidak ada pembantaian yang terjadi di sana.

Dalam wawancara dengan al-Alam, aktivis HAM asal Lebanon ini berkata, ”Pembicaraan soal seruan PBB untuk menghentikan ketegangan hanya membuang-buang waktu, sebab seruan ini hanya sebuah misi Zionis Global yang memandu tindakan PBB.”

“UEA tidak menerima tanggung jawab serangan ke penjara di Saadah, sebab ia hanya alat dalam permainan ini dan bukan pengambil keputusan. Sejak tahun 2015, UEA bersama Saudi mengintervensi urusan Yaman, melakukan banyak pembantaian di sana, dan mengambil kendali pelabuhan-pelabuhan Yaman. Tentu saja ada Rezim Zionis yang berada di balik panggung semua kejahatan ini,” tutur Dagher.

“Ini adalah permainan yang sangat rumit. UEA di dalamnya hanya berperan sebagai cakar kucing. UEA tidak punya kendali sendiri dan hanya sebuah cover untuk kejahatan AS dan Israel, demi menunjukkan bahwa orang-orang Arab saling membunuh. Padahal mereka sendiri (AS dan Israel) yang merancang semua ini dan dieksekusi oleh Saudi dan UEA. Apa yang berguna bagi kepentingan AS dan Israel adalah berlarut-larutnya perang demi terpenuhinya kepentingan serta jalur laut untuk mereka,” pungkas Dagher.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *