Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Media-media Zionis: Rezim Israel Berharap Pertukaran Tawanan dengan Hamas Segera Dituntaskan

Media-media Zionis: Rezim Israel Berharap Pertukaran Tawanan dengan Hamas Segera Dituntaskan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, harian Zionis, Israel Hayom mengabarkan, Otoritas Israel berharap bahwa pertukaran tawanan dengan Hamas akan diselesaikan dalam beberapa pekan atau bulan mendatang.

Menukil dari sebuah sumber tingkat tinggi di aparat intelijen Mesir, Israel Hayom menambahkan, ”Sejak berlakunya gencatan senjata antara Israel dan Hamas, masih belum terlihat kemajuan signifikan dalam masalah ini. Kondisi politik di Israel telah menghalangi terwujudnya kemajuan. Kairo juga tidak mengetahui tujuan-tujuan para pemimpin Israel saat ini.”

Sejak terjadinya perang di musim panas 2014, Hamas telah menawan 4 orang Israel. Dua di antara mereka adalah serdadu yang ikut dalam perang, sementara dua lainnya telah memasuki Gaza secara ilegal. Di lain pihak, sebanyak 4.500 tawanan Palestina, termasuk 41 wanita, 140 warga di bawah umur, dan 440 tahanan administratif, berada di tangan Rezim Zionis.

Akhir Mei lalu, Ketua Kantor Politik Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar mengatakan, ”Kalian akan segera mengetahui lebih banyak detail tentang angka 1111.”

Ada kemungkinan bahwa angka 1111 ini merujuk kepada jumlah tawanan Palestina yang akan dibebaskan dalam proses pertukaran tawanan dengan Rezim Zionis. Sementara angka 1 yang berjumlah 4 menjelaskan 4 serdadu Israel yang ditawan oleh sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam.

Sinwar menegaskan, pihaknya tidak akan membiarkan masalah rekonstruksi Gaza atau pencabutan blokade dikait-kaitkan dengan masalah pertukaran tawanan. Ia menyatakan bahwa keduanya adalah masalah yang berbeda sama sekali.

Sebelum ini, Sinwar dalam wawancara dengan VICE News mengumumkan, Hamas sejak awal Perang 12 Hari sudah siap untuk melakukan gencatan senjata. Menurutnya, kesiapan Hamas untuk gencatan senjata tanpa syarat ini sudah diberitahukan kepada pihak Mesir, Qatar, dan PBB.

“Kami hanya ingin menyampaikan pesan kepada Rezim Penjajah, bahwa kami tidak akan menerima Masjid Aqsa dan saudara-saudara kami di Sheikh Jarrah sendirian (tanpa pertolongan). Kami juga tak akan membiarkan Rezim Zionis melanjutkan kebijakan ilegalnya di Quds dan Tepi Barat, membangun permukiman, menyita tanah warga Palestina, memblokade Gaza, dan melakukan aksi rasis terhadap warga Palestina di Tanah Pendudukan 1948,” tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *